Rabu, 10 November 2010

KONSEP PERILAKU KONSUMEN

Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

Faktor-faktor internal :
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

5. Pembelajaran (learning) merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.

Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan prilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.

• Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen.
Perusahaan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain.


• Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.
Keluarga dapat pempengaruhi perilaku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi.
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.

• Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang ).
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.

• Faktor Psikologis
Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan.
Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi:
• Perhatian yang selektif
• Gangguan yang selektif
• Mengingat kembali yang selektif
Pembelajaran menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sedang kepercayaan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

• Faktor Marketing Strategy

Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah
(1) Barang,
(2) Harga,
(3) Periklanan dan
(4) Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.
Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Kebutuhan ini digambarkan dengan garis panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen dalam gambar 1.1 penelitian pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek.
Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen. Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.
Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.

Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni :
1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.

Refrensi :
• Anonim. Teori Perilaku Konsumen. digilib.petra.ac.id. Diakses 18 Agustus 2008.
• Hamidah. Perilaku Konsumen Dan Tindakan Pemasaran. library.usu.ac.id. Diakses 18 Agustus 2008.
• Wijayanti, Ani S. Pentingnya Perilaku Konsumen Dalam Menciptakan Iklan Yang Efektif . puslit.petra.ac.id. Diakses 18 Agustus 2008.
• Wikipedia

Rabu, 14 April 2010

PT. NUSA ABDI DIAN
Jl. Cinta Mulya 101 blok D3
Jakarta Barat

Renting heavy equipment as follows:



1. Komatshu Excavator PC200 Rp. 250,000 -/HM
2. Hitachi Bulldozer D85 Rp. 250,000 -/HM
3. Vibro Komatshu SV500 USD. 250,000 -/HM


Price does not include:
Mobilization - Demobilization
Value Added Tax
Petrol
Premium Plans


CP: 021-93292509 (Nufzah)

Ikhlas

Suatu saat ada seseorang bertamu ke rumah orang kaya, betapa kayanya orang itu dan betapa banyaknya harta orang tersebut. Dan ketika ia bertamu ia disediakan makanan yang sangat lezat dan banyak. Dia disediakan se-ekor kambing yang siap disantap dengan berbagai menu. Dan esok harinya orang tersebut bertamu lagi, ia pun diterima dengan baik dan diberi makanan yang sama seperti kemarin “Betapa dermawannya engkau, Apakah ada yang lebih dermawan dari engkau” Tanya seorang tamu. Lantas pemilik rumah pun menjawab “Ada, dia adalah kakak ku.” Dimana kakak mu tinggal, tanya tamu dan pemilik rumah itu pun memberitahukan dimana kakaknya tinggal.
Ke esokan harinya tamu tersebut pergi ke rumah kakaknya yang diberitahukan adiknya. Ketika sampai dirumahnya tamu tersebut hanya disediakan sepotong roti, Tamu itu pun heran karena didalam bayanganya dia akan disediakan lebih dari pada ketika dia bertamu di rumah adiknya ternyata dirumah kakaknya dia hanya disediakan sepotong roti lantas tamu tersebut berkata “sesungguhnya aku kesini karena diberitahukan oleh adik-mu bahwa kau lebih dermawan dari dirinya, lantas kenapa aku disini hanya disediakan sepotong roti sedangkan adikmu menyembelihkan/menyediakan aku se-ekor kambing”. Lantas pemilik rumah pun menjawab “apakah aku kurang dermawan aku beri kau sepotong roti karena hanya itu yang aku punya, aku dan anak istri-ku belum makan aku ikhlas memberikan semuanya untuk-mu, sedangkan adik-ku yang memiliki ratusan ekor kambing hanya memberi satu ekor saja.”
Sesungguhnya kita beramal itu harus ikhlas dengan apa yang kita miliki. Apa yang kita punya kita berikan dengan ikhlas. Jangan dilihat dari seberapa besar dan seberapa banyak kita meberikan sesuatu, namun seberapa besar ke-ikhlasan kita dalam memberikan sesuatu. Percuma kita memilki harta yang banyak namun kita memberikannya hanya sebagian kecil dari apa yang kita punya.

Ajaran Rasullulah “Menghormati Agama Lain”

Betapa indahnya perilaku Rasulullah SAW (Nabi Muhammad SAW) yang beliau ajarkan tentang rasa kasih sayang antar umat beragama. Pada suatu hari ada seorang yahudi yang bertamu ke rumah Rasulullah dan beliau menyambutnya dengan baik, beliau tidak menolak seorang yahudi tersebut karena orang tersebut bukan orang Islam namun beliau menerimanya dengan baik dan menghormatinya sebagai tamu.
Dan ketika itu orang yahudi tersebut meminta untuk menginap di rumah Nabi Muhammad SAW dan Beliau mengizinkannya. Saat bersama Nabi Muhammad orang yahudi itu makan bareng bersama Rasullah, bahkan tidurnya pun bersama beliau, betapa indapnya beliau memuliakan seorang tamu meskipun tamu tersebut bukan seorang muslim, itu perilaku yang beliau ajarkan tentang rasa hormat menghormati antar umat beragama yang sesungguhnya dalam agama Islam.
Suatu ketika orang yahudi itu tidak menginap di rumah Rasulullah dan beliau bertanya kepada sahabatnya, kemana orang yahudi itu, ia tidak lagi ke rumah-ku, dan mengapa ia tidak menginap di rumah-ku, Apakah ia marah kepada-ku.? Apa salah-ku sehingga ia tidak lagi ke-rumah ku dan tidak menginap lagi di rumah-ku.? Seorang sahabat Rasulullah yang mengetahui hal itu pun memberitahu bahwa orang yahudi itu sedang sakit di rumahnya. Lantas beliau langsung mengunjungi orang yahudi tersebut untuk menjenguknya. Saat di rumahnya beliau menemui orang yahudi tersebut ia sedang mengalami sakaratul-maut.
Mengetahui hal tersebut beliau pun menuntun orang yahudi tersebut untuk mengucapkan dua kalimat syahadat “ Laillahaillallah Muhammadar rasulullah” namun orang tersebut melihat ke arah ayahnya dia ragu untuk mengikutinya dia takut ayahnya marah padanya. Namun ayahnya yang mengetahui perilaku Rasulullah saat anaknya menginap di rumah beliau, ayahnya memerintahkan anaknya untuk mengikutinya. Ikutilah ia wahai anakku ikutilah dia sesungguhnya dia itu orang yang baik dia itu membawa kebaikan dia tidak akan menyesatkanmu” kata ayahnya.
Anaknya pun mengucapkan dua kalimat syahadat yang diperintahkan Nabi Muhammad SAW dan kemudian ia meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW pun tersenyum karena orang yang pernah menginap di rumah beliau telah meninggal dalam keadaan agama Islam karena ia telah mengucapkan dua kalimat syahadat. Betapa indahnya perilaku beliau dalam menyebarkan agama Islam dan dalam ajaran tentang rasa menghormati agama lain.

Amarah…

Ada seorang anak yang sedang marah. Jika amarah anak itu terbakar maka dia meluapkan amrahnya dangan segala hal. Suatu hari ayahnya memberikan sebuah palu dan paku kepada anaknya. Ayahnya memerintahkan kepada anaknya jika setiap kali kau marah maka tancapkanlah paku ini pada sebuah kayu setiap kali kau marah kau tancapkan satu paku pada pohon tersebut.
Setelah satu minggu pohon itu begitu banyak paku yang tertancap di pohon tersebut. Ayahnya berkata kepada anaknya coba kau lihat kondisi pohon itu betapa buruknya pohon itu akibat paku yang kau tancapkan lantas anak itu berkata apa yang harus aku lakukan. Ayahnya menyuruh anak itu bersabarlah kau jika sedang marah. Maka ayahnya memerintahkan anak itu jika ia sedang marah dan ia dapat menahan amarahnya maka cabutlah satu paku yang ada dipohon itu setiap kali kau menahan marah…
Suatu saat anaknya itu sudah dapat menahan amarahnya dan dari hasil itu terbukti di pohon tersebut sudah tidak ada paku lagi… dan ayahnya pun tersenyum dan berkata kepada anaknya ternyata kau sudah dapat menahan amarahmu, Tetapi coba kau lihat pohon tersebut terdapat bekas paku yang kau tancapkan apakah itu dapat hilang dan mulus seperti semula sebelum kau menancapkan paku…
Betapa dalamnya luka yang kau perbuat saat kau meluapkan amarah mu kepada seseorang dan akibat amarahmu kau meninggalkan luka yang tidak dapat hilang meskipun kau sudah meminta maaf, luka itu masih membekas di dalam hati, maka betapa indahnya jika kau dapat menahan amarahmu dan kau dapat memaafkan seseorang sehingga kau tidak menyababkan luka pada hati seseorang. Bagaimana perasaanmu jika kau mengalami hal seperti itu betapa perihnya hatimu jika kau disakiti seseorang maka janganlah kau menyakitinya kau tahan amarahmu walaupun itu berat.

Rabu, 07 April 2010

Nilai Yang Tak Pernah Berubah

Suatu saat, seorang professor yang juga pembicara seminar terkemuka memulai pembicaraanya dengan memegang selembar uang kertas 20 dolar. Ia lalu bertanya kepada sekitar 200 peserta seminar.

“ Apa nama kertas ini dan apakah ini bernilai, Tanya Profesor.??

“ Seorang peserta seminar mengangkat tangan dan menjawab, itu uang kertas bernilai 20 dolar. Bisa digunakan dipasar internasional ataupun nasional untuk ditukar dengan sesuatu yang nilainya 20 dolar.”

Sesudah mendengar jawaban dari seorang peserta, professor itu lalu meletakan uang kertas tersebut ditelapak tangan dan meremasnya sampai membentuk gumpalan kertas. Sesudah itu, ia membuka lipatan dan berusaha membuat uang kertas itu lurus dan licin kembali namun gagal.

“Dengan bentuk seperti ini, apakah anda masih bisa menggunakannya senilai yang tertulis di uang kertas ini, Tanya Profesor.?

“ Ya,” Jawab para peserta seminar serentak.

“ Baiklah. Rupanya yang saya lakukan masih belum cukup, bagaimana dengan ini.?? Tanyanya sambil menjatuhkan uang kertas tersebut ke lantai, menginjak-injak dan menggilas uang tersebut dengan sepatunya. Sesudah itu, ia mengambil kembali uang kertas tersebut yang kini jadi kumal, kotor dan nyaris tak bisa dikenali dari jauh.

“ Sekarang, dengan rupa seperti ini apakah uang ini masih bisa dipakai untuk dibelanjakan sesuai yang tertuli.? Tanya Professor.

Beberapa peserta mengangkat tangan, “ Saya pikir, nilai uang ini masih sama, “jawab seorang peserta”

“ Uang ini tetap bernilai 20 dolar, kata peserta lainnya, semua orang setuju.

“ Hadirin sekalian, latihan ini memberi kita pelajaran yang sangat berharga. Sebagian dari anda mungkin mengira, saya bisa merubah bentuk, mengotori, merusak dan mengubah uang ini selama proses tersebut.

“ Tapi, apapun yang saya lakukan terhadap uang kertas ini, anda semua berpendapat sama. Uang ini masih bisa digunakan karena percaya, apa yang saya lakukan tidak dapat merubah atau mengurangi nilainya. Unag kertas ini tetap uang bernilai 20 dolar.

“ Dalam hidup ini, kita sering merasa dijatuhkan, digilas dan diremehkan akibat keputusan – keputusan yang kita buat atau akibat keadaan yang menimpa kita. Kita merasa tidak berharga. Sebagian orang yang melihat mungkin menganggapnya begitu. Tapi, apa pun yang terjadi atau akan terjadi selalu ingat, Anda tak pernah kehilangan nilai Anda.

Inti kandungan cerita :

 Jangan pernah merendahkan atau menghancurkan diri sendiri karena keadaan atau keputusan yang kita buat, di dunia ini tak ada manusia yang sempurna. Semua orang pernah berbuat salah. Maka cobalah belajar memaafkan diri sendiri.
 Jangan pernah mebiarkan perasaan kita di gerogoti situasi dan scenario yang tak bias kita atur atau kendalikan
 Kita bisa menentukan atau memilah akan merasa seperti apa tak ada orang dan tak ada sesuatu yang bisa membuat kita sedih tanpa seizin kita.

( Sumber : Tabloid Aura )

Jumat, 19 Maret 2010

In the era of globalization where information about the company's health or performance is very important. Where is the company's performance information can be seen from the financial statements. The financial statements of a company can determine the health or good corporate performance in the present and future.
Tool used to explain the financial statements of the company's performance is the financial ratios such as liquidity ratios, solvency ratios, profitability ratios. On the basis of the authors are interested in further examining the company's performance in the form of scientific writing, entitled "Analysis of Company Performance PT. Tunas Jaya Pratama "PT. Tunas Jaya Pratama is a firms engaged in construction services (contractors).
Based on the analysis of financial statements with financial ratios means that the development of PT. Tunas Jaya Pratama less well in the ability to pay short-term debt and long term, while the ability of the company in the payment of capital and profits in the Company experienced a satisfactory development.